Sabtu, 03 Juli 2010

Katarak

Katarak adalah proses memburamnya lensa mata karena sebab apapun. Katarak dapat dibagi berdasarkan penyebabnya

  • Katarak senilis (paling banyak, pada lansia)
  • Katarak kongenital (pada bayi atau anak-anak. Akibat rubella kongenital, cytomegalovirus, toksoplasmosis)
  • Katarak traumatik (katarak akibat trauma)
  • Katarak komplikata (katarak akibat penyakit mata lain atau akibat penyakit sistemik lain)
  • Katarak toksik (keracunan steroid)
  • Katarak sekunder (setelah operasi mata lainnya)

Katarak senilis terdiri atas 6 fase

  • Katarak insipiens (mulai terjadi kekeruhan)
  • Katarak intumesens. Lensa menyerap banyak air pada tahap ini sehingga menjadi lebih besar. Pasien menunjukkan gejala miopisasi.
  • Katarak imatur. Kekeruhan lensa di lokasi tertentu. Shadow test positif pada fase ini.
  • Katarak matur. Lensa sudah keruh seluruhnya. Ukuran lensa kembali normal. Shadow test sudah negatif, visus bisa mencapai 0.
  • Katarak hipermatur. Lensa mengerut dan ukurannya lebih kecil. Korteks mengalami pencairan dan keluar ke bilik mata depan. Shadow test pseudopositif. Dapat disertai glaukoma sekunder.
  • Katarak morgagni. Kapsul lensa tebal, sehingga materi korteks yang sudah mencair tidak bisa keluar dari lensa. Dapat disertai glaukoma sekunder.
Gejala katarak
  • Penglihatan berkabut dan warna lebih kuning, kadang ber-halo atau glaring (pecah), fotofobia, atau tampak dobel.
  • Penglihatan sempat membaik pada malam hari dan penglihatan dekat membaik (second sight / miopisasi).
  • Tidak ada gangguan lapang pandangan.
  • Pemeriksaan = shadow test positif (fase imatur); penilaian funduskopi / segmen posterior mata sulit dilakukan.
Operasi
Operasi baru dilakukan saat lensa sudah keruh seluruhnya (katarak matur). Ada 3 indikasi operasi, yaitu indikasi
  • Medis (gangguan sistemik); 
  • Indikasi optik (gangguan penglihatan); dan 
  • Kosmetik.
Metode operasi katarak antara lain:
  • Metode klasik = ICCE. Seluruh lensa dibuang.
  • Kelemahan = tidak bisa pasang IOL sehingga pasien jadi afakia.
  • Metode berikutnya = ECCE. Hanya nukleus dan korteks lensa yang dibuang. Bisa dipasang IOL (pseudofakia).
  • Metode terbaru = fakoemulsifikasi. Nukleus dan korteks dihancurkan dan diisap dengan probe, lalu dipasang IOL.
  • Metode untuk anak = disisio lentis (sayatan pada kapsul anterior lensa).

Komplikasi
Komplikasi preoperasi katarak antara lain glaukoma sekunder, uveitis, dan dislokasi lensa. Komplikasi postoperasi katarak
  • Afakia (iris tremulans, +10 sampai +13 diopter dengan adisi 3 diopter untuk penglihatan dekat).
  • Pseudofakia (dengan pemasangan IOL).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar