Dasar diagnosa
Perdarahan yang bersifat deep delayed prolonged , akibat kurangnya faktor pembekuan VIII atau IX, biasanya pada anak laki-laki (Sex-linked).
Perdarahan yang bersifat deep delayed prolonged , akibat kurangnya faktor pembekuan VIII atau IX, biasanya pada anak laki-laki (Sex-linked).
Anamnesa :
· Perdarahan yang sukar berhenti setelah trauma / operasi
· Perdarahan pada sendi dan otot.
· Riwayat / silsilah keluarga dengan hemofilia
Pemeriksaan :
Kebiruan kulit,perdarahan otot, sendi ( deformitas pada sendi )
Laboratorium :
· Darah tepi : pada saat awal normal (Hb, leukosit, trombosit)
· Masa perdarahan normal, masa pembekuan memanjang, rumpel leed negatif
· Plasma Tromboplastin Time ( PTT ) memanjang. Protrombine time ( PT ) & Tromboplastin Time ( TT ) normal .
Pengobatan/penanggulangan
a. Keadaan emergensi/penderita baru dan jenisnya belum jelas diberikan plasma segar.
b. Pengobatan khusus tergantung jenis dan derajat hemofilia:
Hemofilia A diberi Koate
Hemofilia B diberi Konine
Bila tidak ada koate dan konine: Hemofilia A diberi Kriopresipitat
Hemofilia B diberi plasma segar
c. Pemberian Koate, secara intravena selama 5-10 menit, dosis sesuai derajat Hemofilia
· Hemofilia Ringan : faktor pembekuan 5 – 10%, dosis Koate 10 IU/kgBB, akan meningkatkan faktor VIII sebesar 20%
· Hemofilia Sedang : faktor pembekuan 1 – 5 %, dosis Koate 15-25 IU/kgBB, akan meningkatkan faktor VIII sebesar 30-50%, dosis maintenans 10-15 IU/kgBB setiap 8-12 jam
· Hemofilia Berat : faktor pembekuan < 1 %, dosis Koate 40-50 IU/kgBB, akan meningkatkan faktor VIII sebesar 80-100%, dosis maintenans 20-25 IU/kgBB setiap 8-12 jam
Pengobatan tergantung derajat hemofilia:
- Hemofilia berat : tidak menunggu perdarahan,langsung terapi substitusi dengan antihemofilia setiap hari sampai mencapai target faktor pembekuan > 5 %.
- Hemofilia sedang : tergantung adanya perdarahan terutama perdarahan sendi
Pencegahan perdarahan
- semua penderita dibatasi aktifitas fisik, dinasehatkan dilarang olahraga yang menyebabkan benturan fisik seperti sepakbola, beladiri, bersepeda
- cara hidup penderita antara lain: jika sekolahnya bertingkat sebaiknya kelasnya di lantai bawah, di rumah jangan banyak perabot (meja) yang banyak siku-siku, rak buku jangan tinggi sehingga penderita tidak perlu memanjat untuk mengambilnya.
Sumber: Standar Penatalaksanaan Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSMH Palembang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar