Pages - Menu

Selasa, 17 Agustus 2010

Anemia Defisiensi Besi


Dasar Diagnosa
Anamnesa :
·         Anak tampak pucat, lemah, mudah lelah, sering berdebar-debar dan sakit tulang.
·         Faktor predisposisi
-          Defisiensi ibu waktu hamil
-          Bayi berat badan lahir rendah
-          kelahiran kembar atau perdarahan
-          Pengikatan tali pusat terlalu cepat
-          Pola dan jumlah makanan tak adekuat
-          Infeksi, infestasi parasit.
·         Faktor etiologi
-          Masukan kurang: malnutrisi energi-protein, defisiensi diet relatif disertai pertumbuhan yang cepat
-          Absorbsi yang terganggu: transferin kurang ( hipotransferinemia kongenital )
-          Kehilangan darah kronis: karena ankilostomiasis, amubiasis menahun, hemolisis intravaskular kronik.
-          Kebutuhan yang bertambah: infeksi, pertumbuhan yang cepat
Pemeriksaan
·         Anemis, tidak ikterus, mungkin ditemukan atrofi papil lidah, pada anemia kronis dapat terjadi pembesaran jantung dan bising sistolik fungsional yang dinamakan gallop.
·         Hepar dan lien tidak membesar.
·         Biasanya tidak tampak sakit berat karena perjalanan penyakit menahun.
Laboratorium
Kadar Hb rendah, MCV < 79 CU, MCH < 27 ug, MCHC < 32%, hipokrom-mikrositik, poikilositosis, retikulosit tergantung penyebab, serum iron merendah dan IBC meningkat, kadar ferritin serum meningkat
BMP : hiperplasi dari sistem eritroid



Pengobatan
1.      Memberikan makanan yang banyak mengandung  Heme Fe seperti daging dan hati
2.      Mencari faktor penyebab dan mengobati sesuai standar profesi misalnya terhadap ankilostomiasis.
3.      Sulfas ferosus 3 x 10 mg /kgBB/hari atau Glukonas ferosus 10 mg/kgBB/hari.
4.      Tranfusi. Diberikan  packed red cell, apabila terdapat tanda-tanda gangguan oksigenasi atau kadar Hb < 6 g%. Jumlah yang diberikan = 3 x BB (kg) x kenaikan Hb yang diinginkan, dengan catatan makin rendah Hb anak maka dosis tiap kali transfusi per hari menjadi semakin kecil (berkisar antara 5-10 cc/kgBB/hari)

Pencegahan
Menganjurkan pemberian ASI jangka panjang untuk bayi dan pemberian preparat besi pada bayi prematur sampai usia 1 tahun atau pemberian makanan tambahan yang mengandung suplemen besi pada usia 4 - 6 bulan.

Sumber: Standar Penatalaksanaan Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSMH Palembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar