Definisi
Toxoplasmosis okular adalah suatu
infeksi parasit sistemik disebabkan oleh Toxoplasma
gondii. Toksoplasmosis adalah penyebab korioretinitis paling umum pada
manusia dan merupakan 28 % dari kasus uveitis posterior. 1
Etiologi
Toksoplasmosis disebabkan
oleh Toxoplasma gondii, suatu protozoa intraseluler obligat. Toxoplasma gondii adalah protozoa koksidia. Takizoitnya oval atau
seperti bulan sabit, bermultiplikasi hanya dalam sel
hidup, dan berukuran 2-4 x 4-7 µm. Kista jaringan, yang berdiameter
10-100 µm, dapat mengandung beribu-ribu parasit dan menetap dalam jaringan,
terutama susunan saraf pusat dan otot skelet serta otot jantung,
sepanjang umur hospes tersebut.1,6
Patogenesis
Manusia dapat terinfeksi
oleh parasit ini oral (melalui makanan) yang mengandung kista parasit,
transplasental organ atau melalui tangan yang
terkontaminasi (misalnya pada petugas labolaturium, perkebunan, peternakan dan
lain-lain).5
Toxoplasma
gondii bersifat
neurotrofik dan telah ditunjukkan pada lokasinya di dalam retina mata manusia.
Struktur yang berdekatan dengan koroid, sklera dan vitrues secara sekunder
terlibat. Sebuah daerah granuloma dibentuk di retina, berisi zona sentral dari
nekrosis dan leukosit polimorfonuklear. Sebuah zona dari sel plasma, limfosit, dan sel
raksasa mengelilingi daerah nekrosis. 6
Susunan retina mengalami kerusakan
menyeluruh secara lokal. Keterlibatan respon radang yang hebat menyebabkan
jumlah kerusakan jaringan yang layak. Debris seluler dan eksudat radang
dilepaskan ke dalam cavum vitreus dari retinitis aktif. 6
Klasifikasi
Terdapat dua bentuk toksoplasmosis dari
cara penularannya:6
1.
Bentuk kongenital
Infeksi terjadi in uterus sepertiga bayi yang lahir dari ibu yang
terjangkit toksoplasmosis sewaktu hamil, terutama selama trimester ketiga akan
terkena. Parasit mencapai fetus melalui plasenta. Biasanya ibu tidak
menunjukkan tanda-tanda toxoplasmosis yang jelas.
Pada anak yang menujukkan toxoplasmosis terdapat
juga peninggian titer toxoplasmosmin pada ibu pda waktu infeksi inutero
terhadap bayi, ibu belum mempunyai antibodi yang cukup. Bila sebelum ibu
melahirkan telah mempunyai antibodi yang cukup, maka anak akan mati akibat
reaksi antigen-antibodi dari ibu terhadap anaknya. Kelainan mata ditemukan
biasanya bilateral.
Transmisi kongenital toksoplasmosis sering terjadi
ketika seorang wanita terinfeksi Toxoplasma gondii sewaktu hamil. Transmisi
tranplasental Toxoplasma gondii meningkat ketika terjadi pada trimester
kedua dan ketiga kehamilan, akan tetapi penyakit yang diderita oleh janin akan
lebih parah ketika infeksi terjadi pada trimester pertama. 1,6
Trias klasik toxoplasmosis kongenital adalah
hidrosefalus, kalsifikasi serebral dan koreoarefinitis. Koreoafinitis merupakan
gejala klinis yang paling sering ditemukan dan dapat pula gejala satu-satunya.
Selanjutnya pada anak yang menderita toxoplasmosis kongenital tersebut dapat
terjadi kebutaan, strabismus, atau mikrophthalmia dan berbagai kelainan organ
lain. 6
2.
Bentuk didapat
Parasit ini ditemukan pada darah, liur, urin dan
kotoran binatang penjamu (host). Manusia dapat terkontaminasi dengan bahan yang
mengandung parasit ini :
a.
Terutama melalui jalan napas
b.
Makanan yang kotor/mentah.
Walaupun penularan lebih mudah terjadi
tetapi hanya 1% populasi yang terinfeksi yang menunjukkan tanda-tanda
korioretinitis. Kelainan pada mata biasanya unilateral. Toxoplasmosis didapat
mengenai orang dewasa muda dan ditandai oleh malaise generalisata,
limfadenopati, nyeri tenggorokan, dan hepatosplenomegali yang serupa dengan
gejala pada mononukleosis infeksiosa. 6
Diagnosis
1. Gambaran klinis
Gambaran klinik toxoplasmosis okular
antara lain 6:
Gejala subyektif berupa:
a. Penurunan tajam
penglihatan
·
Lesi retinitis atau retinokoroiditis di daerah
sentral retina yang disebut makula atau daerah antara makula dan N. optikus
yang disebut papilomuskular/bundle.
·
Terkenanya nervus optikus.
·
Kekeruhan vitreus yang tebal.
·
Edema retina
b.
Biasa tidak ditemukan rasa sakit, kecuali bila
sudah timbul gejala lain yang menyertai yaitu iridosiklitis atau uveitis anterior
yang juga disertai rasa silau. Pada keadaan ini ,mata menjadi merah.
c.
“Floaters” atau melihat bayangan-bayangan yang
bergerak-gerak oleh adanya sel-sel dalam korpus vitreus.
d.
Fotopsia, melihat kilatan-kilatan cahaya yang
menunjukkan adanya tarikan-tarikan terhadap retina oleh vitreus.
Gejala obyektif berupa:
a.
Mata tampak tenang.
b. Pada pemeriksaan
oftalmoskop tampak gambaran sebagai berikut :
·
Retinitis atau retinikoroiditis yang nekrotik.
·
Lesi berupa fokus putih kekuningan yang soliter
atau multipel, yang terletak terutama di polus posterior, tetapi dapat juga di
bagian perifer retina.
·
Papilitis atau edema papil.
·
Kelainan vitreus atau vitritis. Pada vitritis yang ringan akan tampak
sel-sel. Sering sekali vitritis begitu berat, sehingga visualisasi fundus okuli
terganggu.
·
Uveitis anterior atau iridosiklitis, dan skleritis
Gejala ini dapat mengikuti kelainan pada segmen posterior mata yang mengalami
serangan berulang yang berat (5).
Gambaran Toxoplasmosis Okular pada Funduskopi. (Sumber: http://www.clinicavalle.com/galeria-alteraciones-oculares/retina/images/toxoplasmosis-ocular.jpg)
Korioretinitis merupakan gejala klinis
yang paling sering ditemukan dan dapat pula merupakan gejala satu-satunya.
Makula merupakan daerah yang paling sering terkena dan lesi biasanya ditemukan
bilateral. Lesi aktif pada mulanya berwarna kekuningan dengan batas tidak jelas
tertutup eksudat.6
Lesi dapat pula multipel atau unilateral,
atau lesi mengenai makula pada satu mata dn mengenai bagian perifer retina pada
mata lain 6. Pecahnya kista pada tepi berpigmen dari jaringan parut
retina menyebabkan lepasnya organisme kemudian membentuk lesi satelit kecil di
sekitar lesi primer. Gangguan visus dapat berupa skotoma sampai buta total
tergantung luasnya lesi. Dapat pula bermanifestasi sebagai miopia atau
strabismus. Reaktivasi korioretinitis dapat terjadi setiap waktu 6.
Keterlibatan okular dalam kasus kongenital
adalah selalu bilateral dan tidak mudah dibedakan (dalam fase aktif) dengan toxoplasmosis
okular didapat. Infeksi okular yang ganas sering menimbulkan nistagmus,
katarak,membran pupilar, organisasi vitreus, dan mikrofthalmus.
Untuk mendapatkan diagnosis pasti dapat
digunakan beberapa cara sebagai berikut :
a. Pemeriksaan langsung
tropozoit atau kista
b. Isolasi parasit
c. Biopsi kelenjar
d. Pemeriksaan serologi
e. Pemeriksaan
radiologis
2. Pemeriksaan Serologis
1,5,6
a. Uji
pewarnaan Sabin – Feldman adalah sensitive dan spesifik.
Uji ini terutama mengukur antibody IgG. Hasilnya
harus dinyatakan dalam Unit Internasional (UI / mL), hal ini didasarkan pada rujukan standar internasional serum dari Organisasi
Kesehatan Sedunia (WHO). Tidak dipakai lagi karena
pelaksanaannya sulit.
b. Uji
antibody fluoresens IgG (IgG – IFA)
Uji antibodi fluoresen IgG
mengukur antibodi yang sama seperti pada uji pewarnaan, dan titernya cenderung
parallel. Anti body ini biasanya tampak 1-2 minggu sesudah
infeksi, mencapai titer tinggi (>1:1000) sesudah 6-8 minggu, dan kemudian
menurun dalam waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.
c. Uji
aglutinasi ( Bio – Merieux, Lyon, Prancis )
Uji aglutinasi tersedia di pasaran Eropa
(misalnya, formalin, preserved whole parasite digunakan untuk mendeteksi IgG). Uji ini tepat, sederhana untuk dilakukan,
dan tidak mahal.
d. Uji
antibody fluoresens IgM ( IgM – IFA )
Uji antibodi fluoresens IgM
berguna untuk diagnosis infeksi T. gondii akut pada anak yang lebih tua karena
antibodi IgM tampak lebih awal ( sering pada 5 hari sesudah
infeksi) dan menghilang lebih cepat dari pada antibody IgG. Baik uji IgG – IFA
maupun IgM – IFA dapat menunjukan hasil positif – palsu
yang disebabkan oleh faktor rheumatoid.
e. Double – sandwich enzyme – linked
immunosorbent assay (ELISA – IgM)
ELISA-IgM lebih sensitif dan spesifik dari pada uji
IgM – IFA untuk deteksi antibody IgM toksoplasma..
f.
Reaksi rantai polymerase (PCR)
Reaksi rantai polimerase digunakan untuk memperbesar
DNA T. gondii, yang kemudian dapat di deteksi dengan menggunakan probe
DNA. Pada pemeriksaan ini penderita korioretinitis akibat
toksoplasmosis biasanya terdapat titer IgG yang rendah
dan IgM yang negatif.
3. Pemeriksaan
Radiologis
Kalsifikasi
serebral merupakan salah satu tanda toksoplasmosis kongenital. Gambaran ini dapat noduler atau linier. Pemeriksaan CT scan akan
lebih jelas menunjukkan tingkat beratnya kerusakan
terjadi.6
Diagnosis Banding
Diagnosis banding lesi yang menyerupai toxoplamosis okular meliputi cacat kolobomatosa kongenital dan lesi radang lain
karena sitomegalovirus, Treponema pallidum, Mycobacterium tuberculosis,
atau vakulitis. 5,6
Penatalaksanaan
Toxoplamosis okular adalah penyakit yang berulang dan progresif yang memerlukan
pemberian terapi multipel. Lesi
kecil di perifer retina yang tidak disertai banyak sel-sel di dalam vitreus
dapat dibiarkan tanpa pengobatan. 1
Pengobatan retinokoroiditis
toksoplasmik dapat dimulai dengan serentak memberikan pirimetamin 25 mg per
oral per hari, dan sulfadiazin 0,5 – 1 g per oral empat kali sehari selama 4
minggu. Dosis makan sebanyak 75 mg pirimetamin dan 2 g sulfadiazin diberikan pada
awal pengobatan. Selain ini, pasien diberi 3 mg kalsium leukovorin per oral dua
kali seminggu dan urin harus dijaga agar tetap alkalis dengan minum 1 sendok
teh natrium bikarbonat setiap hari. Karena pirimetamin dapat menimbulkan
depresi sum-sum tulang, fungsi hematopoetik harus dipantau.1,5
Alternatif lain
untuk menghadapi toxoplasmosis okular adalah pemberian clindamicin 300 mg per
oral empat kali sehari, dengan trisulfapyrimidine, 0,5 – 1 g per oral empat
kali sehari. Clindamicin dapat menimbulkan kolitis pseudomembranosa pada 10-15%
pasien. Minocicline ternyata efektif untuk mengobati toxoplasmosis okular
eksperimental.1
Antibiotika lain
yang ternyata efektif untuk toxoplasmosis okular adalah spiramycin dan minocyclin. Spiramycin
khususnya berguna selama kehamilan. Pernah dianjurkan fotokoagulasi dan
krioterapi, namun prosedur ablatif ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti
perdarahan retina atau ablasio retina. Membran- membran neovaskular tertentu
yang disebabkan toksoplasmosis dapat dirawat dengan fotokoagulasi.1
Uveitis anterior
pada toxoplasmosis okular dapat diobati dengan tetes mata prednisolon 1 % tiga
sampai empat kali sehari dan tetes mata homatropin 5 % dua kali sehari. Dapat
ditambahkan timolol maleat (tetes mata 0,25%) jika tekanan intraokuler
meningkat.1
Suntikan steroid
periokuler dikontraindikasikan.
Kortikosteroid sistemik bersama obat antimikroba dapat diberikan untuk
lesi radang yang mengancam penglihatan. Kortikosteroid jangan diberikan tanpa
dukungan antimikroba secukupnya.1,5
Komplikasi
Komplikasi- komplikasi toxoplasmosis
okular, antara lain: 5
2.
Oklusi
cabang vena retina
3.
Oklusi cabang
arteri retina
4.
Tractional retinal detachment
5.
Katarak
6.
Glaukoma
7.
Sinekia
posterior
8.
Edema
makular kistoid
9.
Perivaskulitis
retina
10.
Atrofi optic
Tanpa terapi, korioretinitis sering kambuh.
Keterlambatan diagnosis dengan terapi, hipoglikimia perinatal, hipoksia, hipotensi,
infeksi pirau (shunt) berulang,
dan gangguan penglihatan berat dihubungkan dengan prognosis yang lebih jelek pada bayi-bayi yang terinfeksi.6
Pengobatan dengan
pirimetamin dan sulfadiazine tidak melenyapkan parasit dalam bentuk kista. Belum tersedia vaksin yang
protektif.5,6
Daftar Pustaka
1. Sidarta Ilyas, G.D,Asbury,T.,Riordan,P.Oftalmologi Umum.Edisi 14.Penerbit Widya Medika,Jakarta:2000.Hal 162-163,335.
2. Sidarta Ilyas, dkk, 2000, Sari Ilmu Penyakit Mata,
Balai Penerbit FK UI, cetakan 2, Jakarta.
3.
Widjana, Nana. 1993. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:
Abadi Tegal, cetakan 6, Jakarta
4. Johns, K,J et al. Basic and Clinical
Science Course: Retina and Vitreous; Focal and Diffuse Chorioretinal
Inflammation. United States: American Academy
Of Ophthalmology.2008.
5. Suhardjo, Utomo PT, Agni AN. 2003. Clinical Manifestations of Ocular Toxoplasmosis in Yogyakarta, Indonesia:
Clinical Review of 173 Cases.Volume 34 No.2, available from http://www.erfilts.multiply.com.journalitem43-19k diakses tanggal 13 Juni 2010
6. Gandahusada
S, 1988, Diagnosis dan Tatalaksana Penanganan Toksoplasmosis, Seminar sehari
Penyakit-penyakit manusia yang ditularkan oleh hewan piaraan, Jakarta.
christian louboutin glitter pump christian louboutin lady peep christian louboutin black peep toe christian louboutin pointed toe louboutin pumps christian louboutin leopard pumps christian louboutin snakeskin pumps christian louboutin rolando christian louboutin flat sandals christian louboutin slingback christian louboutin wedges christian louboutin flat shoes christian louboutin men sneakers
BalasHapustolong dijelaskan dosis terpi untuk toksoplasmosis okular akut pada pasien usia 50 tahun tensi darah batas normal GDS normal dengan berat badan 50 kg.
BalasHapusArtikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.
BalasHapusThere is a safe & effective Natural Herbal Medicine. For Total Cure Call +2349010754824, or email him drrealakhigbe@gmail.com For an Appointment with (Dr.) AKHIGBE contact him. Treatment with Natural Herbal Cure. For:Dengue Fever, Malaria. Painful or Irregular Menstruation. HIV/Aids. Diabetics. Vaginal Infections. Vaginal Discharge. Itching Of the Private Part. Breast Infection. Discharge from Breast. Breast Pain & Itching. Lower Abdominal Pain. No Periods or Periods Suddenly Stop. Women Sexual Problems. High Blood Pressure Chronic Disease. Pain during Sex inside the Pelvis. Pain during Urination. Pelvic Inflammatory Disease, (PID). Dripping Of Sperm from the Vagina As Well As for Low sperm count. Parkinson disease. Obesity, Lupus. Cancer. Tuberculosis. Zero sperm count. Bacteria, Toxoplasmosis, Diarrhea.Herpatitis A&B, Rabies. Asthma. Quick Ejaculation. Gallstone, Cystic Fibrosis, Esquizofrenia, Cirrhosis, Premature Ejaculation. Herpes. Joint Pain. Stroke. Coeliac Disease, Weak Erection. Erysipelas, Thyroid, Discharge from Penis. HPV. Hepatitis A and B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Syphilis. Heart Disease. Pile-Hemorrhoid.rheumatism, thyroid, Autism, Penis enlargement, Waist & Back Pain. Male Infertility and Female Infertility. Etc. Take Action Now. contact him & Order for your Natural Herbal Medicine: +2349010754824 and email him drrealakhigbe@gmail.com Note For an Appointment with (Dr.) AKHIGBE.I suffered in Cancer for a year and three months dieing in pain and full of heart break. One day I was searching through the internet and I came across a testimony herpes cure by doctor Akhigbe. So I contact him to try my luck, we talk and he send me the medicine through courier service and with instructions on how to be drinking it.To my greatest surprise drinking the herbal medicine within three weeks I got the changes and I was cure totally. I don't really know how it happen but there is power in Dr Akhigbe herbal medicine. He is a good herbalist doctor.
BalasHapuswhatsapp görüntülü show
BalasHapusücretli.show
8ZCWH
görüntülü.show
BalasHapuswhatsapp ücretli show
MZN6