Pages - Menu

Sabtu, 03 Juli 2010

Glaukoma Kronik

Glaukoma sudut terbuka kronik bersifat familial, sering ditemukan pada lansia dan orang kulit hitam. Penyebab glaukoma ini bersifat primer, yaitu proses degeneratif pada trabecular meshwork berupa penebalan; akibat timbunan materi ekstraseluler.
Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan tiga kriteria utama:
  1. Tekanan intraokular (IOP) meningkat (>21 mmHg, kira-kira sampai 30 mmHg) pada DUA KALI PEMERIKSAAN.
  2. Lapang pandangan menyempit (visual field defect)
  3. Funduskopi cup/disc ratio 0.5 atau lebih.
Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan tiga kriteria utama:
  1. Tekanan intraokular (IOP) meningkat (>21 mmHg, kira-kira sampai 30 mmHg) pada DUA KALI PEMERIKSAAN.
  2. Lapang pandangan menyempit (visual field defect)
  3. Funduskopi cup/disc ratio 0.5 atau lebih.
Ciri khas penyempitan lapang pandangan akibat glaukoma adalah adanya skotoma Bjerrum > diikuti nasal step > dan diikuti skotoma Siedel. Penyempitan lapang pandangan tidak disertai penurunan visus. Cup/disc ratio dilihat dengan funduskopi; dihitung dengan membandingkan diameter dasar N.opticus dengan diameter N.opticus yang tampak. Rasio normal adalah 0.4. Ada 2 varian glaukoma sudut terbuka kronik
  1. Glaukoma normotensif (kriteria 2 dan 3 memenuhi tapi 1 tidak), biasa pada wanita tua. Tindakan untuk glaukoma normotensif adalah memberikan terapi hipertensif sistemik dan tindakan trabekulektomi.
  2. Hipertensi okular (kriteria 1 memenuhi tapi 2 dan 3 tidak), biasa pada pria di atas 40 tahun. Hipertensi okular tidak diapa-apakan, kecuali jika berisiko tinggi mengalami glaukoma.
Terapi glaukoma sudut terbuka bersifat SEUMUR HIDUP, tetapi tujuannya hanya untuk mempertahankan sisa lapang pandangan; BUKAN UNTUK MEMPERBAIKI LAPANG PANDANG. Demikian pula setelah mendapat terapi, lapang pandangan KADANG MASIH PROGRESIF MEMBURUK.


Tindakan untuk pasien glaukoma sudut terbuka kronik:
  1. Diberikan TETES MATA ANTIGLAUKOMA. Dapat berupa penghambat produksi aqueous humour (timolol 0.25% atau apraklonidin 0.5%) dan/atau pelancar aliran aqueous humour (latanoprost 0.005%).
  2. Operasi TRABEKULEKTOMI, jika dengan tetes mata penyakit masih berjalan progresif. Trabekulektomi dilakukan dengan membuat bleb dari flap sklera menuju ruang subkonjungtiva sebagai penampung sementara cairan aqueous.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar